Senin, 02 April 2012

Setitik Hidayah di Balik Kemarahannya

 Setitik Hidayah di Balik Kemarahannya….

Dia memang bukanlah sesosok ibu kandung buatku,Ia hanya sebatas ibu yang ketemu,ketika aku telah dewasa.Atau mungkin…,lebih tepat disebut sebagai “ibu angkat.”Namun,,,,pengobanan,kasih sayang serta ketulusan hatinya tak kalah dengan apa yang seharusnya diberikan oleh seorang ibu,pada putrinya.1 hal yang membuatku salut dan kagum pada dirinya,ia selalu berusaha menerapkan ajaran agama islam dalam hidupnya.Meskipun…,notabennya ia bukanlah dari latar belakang pendidikan agama.
Beberapa bulan yang lalu,aku divonis dokter terkena gangguan di otak,Sebuah penyakit yang dokter sendiri,belum bisa memastikan apa namanya.Padahal…,aku telah mendatangi 3 dokter spesialis.Namun…,diagnosanyapun berbeda-beda.Yang jelas, penyakitku ini berkaitan dengan otak.Hal ini sempat membuatku down atau putus asa.Belum lagi,ketika penyakit ini kambuh,bibir dan pipi sebelah kiriku akan bergetar kencang dengan sendirinya.Hal ini terjadi bersamaan dengan rasa pusing berat yang akan aku rasakan.Bahkan…,terkadang aku sampai tak sadarkan diri bila rasa sakit itu semakin kuat kurasakan.Semenjak sakit inilah,emosiku semakin meledak-ledak tak terkontrol. Begitu pula dengan sikap dan tingkah lakuku.Aku sendiri bisa merasakan perubahan drastis yang terjadi pada diriku.Apalagi ortu,suami,saudara,teman juga tak terkecuali sesosok ibu angkatku itu.Setiap kali aku ditegur oleh siapa saja,pasti akan ku bantah habis-habisan,termasuk ibu angkat yang selama ini telah tulus menyayangi diriku. Bahkan…,tak jarang aku berontak,ketika mereka menyodorkan ayat-ayat al-qur’an dan hadist pada diriku.Walaupun sejujurnya,ku sadari…,nuraniku berontak,ketika kebenaran tersebut aku tolak.
Perubahan sikap dan prilaku ku ini,tentu membuat goresan luka dihati ortu,suami,teman,juga sesosok wanita yang selama ini selalu menyanyangi diriku, bagaikan anak kandungnya sendiri.Hampir setiap hari hpku berbunyi,suara lembut dan tulus berisi nasehat keluar dari bibir wanita yang telah kukenal lebih dari 4 tahun lamanya.Tak jarang pula ia berbicara padaku dengan menangis sedih.Ia tak pernah menyangka sebelumnya,kalau aku akan berubah seperti itu.SMS demi SMS berisi mutiara nasehat ia kirimkan padaku setiap harinya.Namun…,Tak satupun yang aku pedulikan,Apalagi ku jalani.
Hingga akhirnya pada suatu malam.Aku terlibat pertengkaran hebat dengan suamiku.Yah…,masalahnya sebenarnya sepele.Hanya saja…,mungkin karena kelainan diotak inilah,emosiku seakan meledak tak terbendung.Bayangkan…,hanya karena aku dilarang jualan jagung bakar olehnya.Itupun atas pertimbangan yang baik dan masuk akal.Dia hanya tak ingin,bidadarinya harus berurusan dan berinteraksi dengan lelaki aj’nabi.Selain itu,ia juga tak mau,jika aku harus sakit lagi.Ku akui,ia memang tahu riwayat penyakit asma’ku ini.Suatu penyakit yang tak bisa bersentuhan dengan asap.Itu sebabnya ia melarang keras aku berjualan jagung bakar.Namun…,aku tak peduli.Aku justru semakin berontak keras.
Akupun tak lagi bisa berfikir dengan jernih.Saat itu juga,muncul ide untuk kabur dari rumah suami.Ku sampaikan niat bodohku itu pada mama’ dan ibu angkatku.2 sosok wanita yang selama ini selalu ada dihatiku.Ke 2 wanita ini tampak begitu panik, cemas,dan sedih.Mereka berusaha untuk terus memotivasi dan mengingatkan diriku.walau sekedar lewat sms dan telpon.Malam itu,hpku terus berbunyi,Entah aku sama sekali tak peduli dengan nasehat dan tangisan dari ibu angkatku itu.SMS demi SMS datang silih berganti dari mama’ dan ibu angkatku.Namun…,semua itu tak mampu merobohkan tembok keangguhanku untuk kabur.
Malam semakin gelap,segelap dan sekeras hatiku saat itu.Dan malam itu pula, penyakitku kambuh lagi.Rasa sakit kepala yang kurasakan benar-benar hebat.Seperti biasa,bibir dan pipi kiriku bergetar kencang.Aku semakin merasa kesakitan malam itu.Keesokan paginya,aku tak bisa bangun sama sekali.Rasanya sudah tidak ada sisa tenaga yang tersisa ditubuhku.Apalagi semenjak kemarin siang,aku sama sekali tidak makan.Jangankan makan,minum aja tidak!!!Padahal saat itu,aku sedang dalam keadaan hamil 3 bulan.
Pagi itu,ada sesuatu yang ganjil buatku.Tak biasanya ibu angkatku tak menelpon atau sms sama sekali.Padahal aku telah memberitahukan padanya kondisiku yang sedang terbaring lemah.Seharusnya…,ia justru panik dan cemas seperti yang dulu-dulu. Tapi…,hari ini TIDAK!!!Jangankan menanyakan kabarku,smsku saja tidak dibalasnya.Berulang kali aku menelpon hpnya,namun tidak pernah diangkat.Hari itu…,justru mama’kulah yang tampak panik,Walaupun kuakui,tak biasanya ia begitu peduli dengan keadaanku.Hampir setiap jam,sms darinya masuk,hanya sekedar menanyakan kondisi terakhirku.
Saat itulah,tiba-tiba aku mulai berfikir.Kalau ternyata apa yang dilakukannya selama ini hanyalah sebuah rekayasa belaka.Semua itu hanyalah kebaikan semu. Jujur…,aku begitu kecewa dan terpukul dengan sikapnya itu.Kenapa disaat aku terjatuh,bahkan dalam kondisi terpuruk seperti ini,ia justru menjauh.Ia bahkan tak sedikitpun peduli lagi dengan keadaanku.Padahal…,selama ini,aku selalu bangga padanya.Jusru disaat seperti itu,mama’lah yang semakin mendekat.
Hingga akhirnya aku terpaksa harus diinfus,karena kondisiku yang semakin melemah.Meskipun aku dalam keadaan kritis seperti itu,aku tetaplah angguh.Yah…,aku tetap marah pada suamiku,Seseorang yang begitu setia menjaga dan merawat diriku kala itu.Begitu pula dengan ibu angkatku itu,ia tetap kokoh pada pendiriannya,untuk tidak mengirim sms apalagi menelpon diriku.Aku semakin kecewa padanya.semua hal yang berkaitan dengannya aku hapus.aku begitu marah padanya.
Hingga akhirnya…,3 hari aku terbaring ditempat tidur.Pagi itu,aku sudah tidak bisa lagi menyembunyikan rasa benciku pada ibu angkatku itu.kukirim sms-sms yang menghina dirinya habis-habisan.Namun…,aku sama sekali tak mendapat balasan apapun dari sms tadi.
Hingga akhirnya…,pukul 12.45 wib.aku tersentak kaget,ketika tiba-tiba…., seseorang wanita masuk rumahku,diikuti oleh seseorang yang wajahnya begitu akrab denganku.Seseorang yang barusan tadi pagi kuhina habis-habisan.Yah…,ibu angkatku datang siang itu.Aku seakan tak percaya sama sekali,Sampai ketika sosoknya mendekati diriku,untuk sekedar salaman.Saat itu,aku masih tak sanggup mengedipkan mata.
“Ibuk kesini Cuma sebentar..!!!Ibu Cuma mau jenguk karna ALLOH.Ibuk ndak ada maksud apa-apa nduk!!!Ibuk ndak bisa jawab sms-sms kamu tadi pagi.TERSERAH kamu mau menilai ibu sekarang seperti apa.Ibu Cuma mau kamu berubah nduk!!!Ibuk TAKUT dekat sama kamu,kalaw kamunya kaya’ gini.Ibu malu sama ALLOH!!!”ucapnya dengan suara yang serak menahan tangis,matanya tampak berkaca-kaca,begitu pula wajahnya,berubah menjadi merah menahan marah.
Aku hanya terdiam…,entah…aku tak tahu apa yang harus aku ucapkan saat itu. ’Ibu udah ndak mau ngomong apa-apa lagi.Kamu sudah punya ilmunya.Demi ALLOH…!!!ibuk ndak benci kamu.Ibu Cuma mau kamu berubah.Tapi…,kalau kamu ndak bisa berubah,ibu minta maaf,ibu tetap akan keras sama kamu.”katanya lagi dengan nada yang agak tinggi.”Bu…,jangan berubah bu…!!!rengekku padanya,Kutarik kakinya dan kucium.Namun…,dengan tegas ia menjawab, “Sudah…!!!ibu ndak mau lama-lama disini.itu motor pinjaman,Ibuk ndak bermaksud memutus ukhuwah,tapi kalau kamunya masih kayak gini,ibu takut berdosa!!!Ibu ndak mau!!!Tegasnya lagi padaku sambil salaman.
Aku seakan tak percaya dengan kemarahannya,Saat itu,kucium tangannya,dan kutarik tubuhnya kearahku.lalu…,kucium wajahnya.Tak Lama iapun pulang,ia hanya 10 menit dirumahku.Padahal…,bojonegoro ke solo bukanlah waktu yang singkat,apalagi jika ditempuh dengan angguktan umum.
Rohman…,Hanya ucapan syukur “ALHAMDULILLAH”yang tak henti-hentinya ku ucapkan.Sungguh tak pernah kumenyangka,pengorbanan dirinya untukku.Ku tak pernah fahami,betapa besarnya sayangnya untukku.Hingga siang itu,semuanya terjawab sudah.Betapa besar dan tulusnya kasih sayangnya.
Rohman…,sungguh ku tak sanggup meliat raut kesedihan bercampur marah diwajahnya.Ku tak sanggup menatap ke 2 bola matanya.Ingin rasanya kupelu dirinya.
Kucium…pipinya,dank u ucap kata maaf atas kata-kata dan rasa su’udzhonku padanya selama ini.Kini…,ku tau…,semua sikapnya berubah hanya karena ia tak ingin aku tambah buruk.
Rohim…,kini ku mulai bangkit.Ku telah bertekad untuk berubah.
Bimbing hambaMU ini ROHMAN….!!!
Iznkan ku tetap berada dijalan lurus-MU…!!!
Dan…,terimakasih ibuQ…,Lewat kemarahanmulah hidayah ALLOH akn kujemput INSYA ALLOH…!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar