Selasa, 17 April 2012

Serabi Notosuman Solo Yang Gurih dan Lembut

 

Solo – Pernahkah anda menikmati serabi Notosuman? Jika belum, sempatkanlah anda berkunjung ke kota Solo untuk menikmati serabi Notosuman yang konon menggugah selera ketika kita melihatnya. Nama serabi itu pun sesuai dengan lokasi dijualnya, yakni kawasan Notosuman Solo.

Kekhasan dari serabi Notosuman adalah cenuk bersantan di tengah serabinya yang terasa lebih gurih dibanding serabi lainnya di muka bumi ini. Barangkali itulah kekhasan serabi Notosuman yang kini ditiru serabi di daerah lain.


 

Serabi Notosuman ini berdiri sejak tahun 1923, didirikan oleh Ny. Hoo Ging Hok dan secara turun temurun baik resep maupun kepemilikan toko serabi itu diwariskan.  Saat ini serabi Notosuman dikelola oleh Ny. Handayani dan anaknya yaitu Ny. Yohani. Serabi Notosuman telah membuka lima cabang selain di Solo yakni Klaten, Salatiga, Magelang, Bandung, dan Tasikmalaya.



Jadilah serabi seperti ini, nggak seperti apem yang nggak memiliki pinggiran,'' ujar Ny Lidiawati, generasi ketiga yang kini meneruskan usaha serabi Notosuman. Kekhasan Serabi Notosuman ini sempat membuat Presiden Soekarno memborong untuk suatu acara di Istana, kemudian keluarga cendana apabila berkunjung ke Solo selalu memesan Serabi ini. Di Bank Indonesia bahkan ada cerita tentang Direktur Serabi. Konon, kalau sang Direktur ini ke Solo, para stafnya harus menyediakan serabi notosuman ini. Terkenallah ia dengan nama Direktur Serabi.





Serabi ini terbuat dari tepung beras, gula, santan dan daun pandan. “Harga serabi kita memang beda dengan serabi yang lainnya ada dua macam serabi, ada yang coklat ada yang putih. Yang putih harganya 1.800/ buah dan untuk yang coklat 2.000/buah, tapi ketika menyantapnya akan terbayarkan oleh rasa gurih dan lembutnya sangat terasa sekali.
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar