Sabtu, 21 April 2012

Bonbin Jurug, Taman Indah Kota Solo

 

Taman Satwa Taru Jurug atau Kebun Binatang Jurug merupakan salah satu objek wisata di Kota Surakarta yang dibangun pada tahun 1878. Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) berlokasi di timur kota Solo, tepatnya di Jl. Ir. Sutami yang terletak di tepi Bengawan Solo. Taman Jurug menawarkan lokasi yang indah untuk beristirahat, di dalamnya terdapat berbagai spesies hewan dan tumbuhan. Dengan konsep wisata alam, jalan-jalan di dalam taman dikelilingi pohon-pohon besar dan rindang. Di dalam lokasi taman, kita akan sering menjumpai kawanan monyet dan berbagai jenis spesies burung. Pengunjung bisa bersantai di bawah pepohonan sambil menikmati keindahan Bengawan Solo dan menyaksikan satwa-satwa yang saat ini ada 60 jenis, termasuk satwa yang telah dikeringkan bernama Kyai Anggoro. 

Taman yang menempati area seluas 14 hektar ini mengalami perkembangan di tahun 1983, yaiyu dari taman bersantai menjadi wisata satwa atau kebun binatang. Di taman ini terdapat pula Monumen Gesang yang dibangun untuk menghormati jasa Bapak Gesang sang maestro keroncong dengan lagu Bengawan Solonya, serta sanggar Gesang yang saat ini digunakan untuk pertunjukan seni musik keroncong. Di area wisata ini terdapat berbagai macam fasilitas di antaranya : mushola, kereta api kelinci, persewaaan alat pancing, persewaan tikar, dll.




Wisata airpun juga dapat kita temui, Di telaga buatan yang terdapat disana para pengunjung dapat menikmati dengan menyewa perahu. Penyediaan persewaan alat pancing juga salah satu hiburan untuk para pengunjung yang menggemari olah raga mancing. Dengan harga tiket Rp. 6000 pada hari biasa dan Rp. 7000 pada hari libur para pengunjung dapat menikmati wisata di kebun binantang Jurug.

Taman Satwa Taru Jurug saat ini memiliki ratusan koleksi binatang dan tanaman. saat ini Taman Satwa Taru Jurug memberikan pemasukan bagi daerah, hingga November 2009 pendapatan mencapai Rp. 1,2 miliar. Pada tahun 2010 pendapatan Taman Satwa Taru Jurug mencapai Rp. 2.032 miliar dan terus bertambah hingga sekarang. Jumlah pengunjung rata-rata 300.000 per tahun, berasal dari Solo Raya, Salatiga, Grobogan, Kabupaten Semarang, Demak, Jepara, Kudus, Blora, Pati, Rembang, Ngawi, Magetan, Pacitan, Ponorogo, Bojonegoro, Cepu, Tuban dan Kediri. Lahan merupakan milik Pemerintah Kota Surakarta di kelola Perusda Taman Satwa Taru Jurug. Sistem kerjasama BOT. Nilai Investasi yang ditawarkan Rp. 100 Miliar.



Akses untuk menuju obyek wisata Taman Satwa Taru Jurug ini relatif mudah dijangkau dari berbagai arah dengan menggunakan kendaraan umum atau pribadi. Perjalanan bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan umum angkutan kota dari Terminal Tirtonadi solo biasanya memakan waktu 30 menit. Bus jurusan Surakarta-Surabaya atau Solo-Tawangmangu juga dapat menjadi alternatif lain untuk mencapai lokasi.
Selain sebagai tempat wisata, Taman Satwa Taru Jurug juga digunakan sebagai tempat penelitian berbagai satwa liar dengan koleksi satwa sekitar 207 jenis yang berasal dari lokal maupun mancanegara. Sedangkan tumbuhan yang hidup di taman ini di antaranya flamboyan, munggur, akasia, cemara, dam masih banyak lagi.

Taman Jurug yang menjadi taman terpinggirkan di Solo sesuai lokasinya yang berada di pinggiran perbatasan kota Solo tepat di sisi aliran Bengawan Solo. Dalam sebuah lagu tembang gendhing keroncong, nama taman Jurug diabadikan. Berikut syair lagu tersebut:

Taman Jurug

Ning kutho solo
tuo lan mudo
nyang taman jurug
pinggir bengawan solo

mudo lan mudi
awan lan bengi
do suko suko
nanging ojo ngiket janji

cahyaning bulan
nrajang pucuking cemoro
angin kang teko
sasat nggowo gendhing tresno

banyu bengawan
sinorot cahyaning bulan
lir sewu dian
alerap ngugah kenangan

ngersake opo
mung sarwo ono
ning taman jurug
taman indah kuto solo

papan kreasi
mudo lan mudi
sing tuo tuo
welinge jo nganti keri
(diulang-ulang aja sampai sepuasnya :) )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar